Barshisha telah membua hati dan akalnya untuk setan, sehingga kali ini dia berani masuk ke dalam gubuk sang gadis, kemudian berbicara kepadanya dan gadis itu pun berbicara kepada dia. Dia mengaguminya dan gadis itu pun menyambutnya, sehingga terjadilah perbuatan keji yang kemudian menghasilkan benih haram di perut sang gadis. Barshisha telah berbuat maksiat kepada tuhannya di tempat dia beribadah kepada-Nya. Oh, alangkah itu sangat mengherankan.
Setan mendapati Barshisha sebagi mangsa yang empuk dihadapannya. Setelah gadis itu melahirkan anak yang haram, setan membisiki Barshisha. Dia berkata kepadanya : “ Jika saudara-saudra gadis itu datang dan mengetahui tentang anak itu, niscaya mereka akan membunuhmu.”
Ahli ibadah yang dungu itu memikirkan keadaanya, maka setan pun kembali membisikkan kepadanya muslihat yang lain. Barshisha kemudian membunuh anak kecil itu, sehingga tak seorang pun akan meragukannya.
Ketika dia kembali ke kuilnya, setan membisikinya lagi: “Mungkin saja gadis itu akan memberitahukan keluarganya tentang apa yang telah terjadi. Sesungguhnya dia merasa sedih karena kamu telah membunuh anaknya.”
Barshisha memeras pikirannya untuk melakukan tindakan selanjutnya, kemudian mempertimbangkannya berikut dengan segala akibat yang bakal dialaminya. Akhirnya, dia memutuskan dalam hatinya: “ Barangsiapa yang pernah membunuh sekali, akan mudah baginya untuk meakukannya meskipun sebanyak seribu kali. Aku akan membunuh gadis itu juga.”
Barshisha mengajak gadis itu untuk keluar pergi bersamanya dan gadis itu pun mengikuti kemauannya. Selanjutnya, Barshisha membunuhnya dan menguburkannya disamping kuburan anaknya, kemudian dia kembali ke kuil dan berupaya untuk bertobat kepada Allah. Namun alangkah jauhnya itu. Sesungguhnya dia telah melakukan perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh setan itu sendiri.
Selang beberapa lama saudara-saudara si gadis datang kepada Barshisha yang sedang berpura-pura ibadah, kemudian mereka bertanya kepadanya tentang saudari mereka. Barshisha kemudian menjawab: “Dia telah meninggal dunia dan aku telah menguburkannya,” kemudian dia memperlihatkan kuburan gadis itu kepada mereka.
Demikianlah, Barshisha telah berdusta, membunuh, dan melakukan perzinaan.
Setan kembali, namun kali ini dia mendatangi ketiga bersaudara itu. Dia mendatangi mereka dalam mimpi berupa seorang lelaki yang sedang musafir. Dia mengucapkan salam kepada mereka, kemudian berkata: “Sesungguhnya saudari kalian itu dikubur Barshisha setelah dia membunuhnya bersama anaknya hasil dari perzinaan.” Setan kemudian menunjukkan mereka ke makam gadis itu.
Ketiga bersaudara itu terjaga, ternyata masing-masing dari mereka memimpikan hal yang sama. Mereka kemudian berniat pergi ke makam itu dan mereka menemukan saudari mereka telah disembelih dan bersamanya ada anaknya.
Mereka kemudian membawa Barshisha ke hakim di negara tersebut, agar sang hakim memberikan hukuman kepadanya. Hakim pun memerintahkan agar Barshisha dimasukkan ke dalam sel hingga kemudian di bunuh sebagai balasan atas perbuatannya.
Barshisha, sang ahli ibadah, itu pun dipenjara. Keesokkan harinya tiang gantungan dipersiapkan dan Barshisha duduk menanti eksekusi kematiannya. Setan kemudian mendatanginya dengan senang dan ceria, kemudian berkata kepadanya : “ Tahukah kamu siapa aku?”
Barshisha menjawab ,” Tidak!”
Setan berkata: “ Aku adalah setan yang telah menyesatkan dan menipumu, hingga aku menjerumuskanmu ke dalam perbuatan keji. Akulah yang membuatmu membunuh sang gadis dan aku juga yang menunjukkan saudara-saudaranya kepada kuburannya. Maka taatilah aku, agar aku dapat menyelamatkanmu dari hukuman mati.”
Barshisha bertanya : “ Apa yang dapat aku lakukan?”
Setan menjawab: “ Bersujudlah kepadaku.”
Pada saat harus bertobat kepada Tuhannya, si dungu Barshisha justru bersujud kepada setan, sehingga dia mati dalam keadaan bersujud kepada setan dan dia pun menjadi penghuni neraka. Setan kemudian berteriak : “ Sesungguhnya aku berlepas diri dari perbuatanmu ( tidak bertanggung jawab atas dirimu). Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.”
Ketahuilah, setan itu tidak pernah sehari pun merasa takut kepada Allah. Dia mengatakan itu karena dia ingin mengolok-olok si dungu tersebut.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
“( Bujukan orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia : “ Kafirlah kamu’,maka tatkala manusia itu telah kafir, dia berkata : “ Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.” Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka; mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Hasyr (59) : 16-17)
Sumber: Kisah-Kisah dalam Alquran untuk Anak, Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir, Irsyad Baitus Salam.
Leave a respond
Posting Komentar