Raih Cita-Cita Dengan Bidik Misi


Yogyakarta --- Bercerita tentang Phillip Anggo Krisbiantoro adalah bertemu dengan remaja yang kritis, penuh semangat, dan optimis. Lahir dari ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan ayah seorang kuli bangunan, tidak menyurutkan Phillip untuk memiliki cita-cita dan meraihnya.
Dengan mata berkaca-kaca, Phillip bertutur kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengenai pengalamannya meraih Bidikmisi.

"Dulu saya tidak seberuntung teman-teman untuk masuk Universitas Gajah Mada (UGM)" kata Phillip saat menghadiri Silaturahmi Mendikbud dengan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di UGM, Yogyakarta.

Pemuda berusia 19 tahun ini terkenang saat orang tuanya melarang melanjutkan kuliah karena alasan tidak punya uang. Awalnya, Phillip meminta uang Rp 150.000 untuk mendaftar ke UGM. Dengan alasan himpitan ekonomi, kedua orang tua tidak memberikan. Tidak hilang akal, Phillip kemudian mencoba cari jalan keluar dengan meminjam kepada guru Biologi. "Saya dikasi Rp 150.000, langsung saya daftar," terangnya. Seusai mendaftar, Phillip ternyata lulus seleksi.

"Saya langsung bercerita kepada orang tua, tapi saya sedih karena orang tua tidak mendukung karena tidak punya uang," ujar Phillip terbata-bata.

Perlahan-lahan ia sudah melupakan keinginan untuk berkuliah. Di sela-sela keputusasaannya, muncul secercah harapan dari tetangga yang memberikan pinjaman. "Puji Tuhan, ada yang beri pinjaman dan (pinjaman) itu dapat lunas karena saya dapat Bidikmisi," ujarnya.

Pasca Bidik Misi

Phillip menganggap, masuk UGM dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi bukanlah cita-cita akhir dia. "Saya mau menjadi rektor sepuluh kali lebih hebat dari Pak Pratikno," ujarnya penuh semangat.

Untuk meraih cita-cita itu, remaja usia 19 tahun ini mengaku sangat penuh perjuangan. "Walau dapat Bidikmisi, makan saya masih kurang karena saya harus membagi uang Bidikmisi dengan adik-adik saya," terangnya. "Jadi, beasiswa 600 ribu itu saya bagi dua untuk biaya sekolah ketiga adik saya, dan biaya hidup saya," kata Phillip.

Di akhir cerita, Phillip berpesan kepada 300-an teman-teman yang juga peraih beasiswa Bidikmisi. "Semangat saja untuk teman-teman. Jangan kalah dari saya yang hanya anak seorang pembantu rumah tangga, dan kuli bangunan," tutupnya. Silaturahmi Mendikbud dengan mahasiswa peraih Bidikmisi di UGM ini juga dihadiri oleh 300-an mahasiswa peraih Bidikmisi. (GG)

Sumber: kemendiknas.go.id

Leave a respond

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...