Kita semua menyadari dampak kesehatan negatif fisik dan psikologis dari stres. Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan kecemasan semua merupakan pembunuh yang secara diam-diam dibawa oleh stres. Tidak hanya orang dewasa yang mengalami hal tersebut, termasuk anak-anak juga pasti mengalaminya.
Banyak anak ketika ke sekolah penuh dengan perasaan ketakutan dan kecemasan. Selain stres efek berbahaya terhadap kesehatan anak-anak kita dan kestabilan emosi, juga secara dramatis efek kemampuan mereka belajar dan menyimpan informasi baru.
Dalam situasi stres sistem kekebalan tubuh kita dan reproduksi ditutup dan darah bergegas ke otak belakang kami, di mana emosi ketakutan dan kesusahan yang dihasilkan dan darah diarahkan jauh dari pre-frontal korteks kita (otak depan) di mana penalaran sadar dan pikiran dihitung terjadi. Manusia juga mampu menimbulkan stres sengaja pada satu sama lain, dan respon stres yang sama persis terjadi dalam tubuh kita seolah-olah hidup kita berada dalam bahaya.
Ketika kita tidak bisa berhenti memikirkan pikiran negatif kita dapat mengembangkan stres kronis. Stres kronis membuat tubuh kita dalam keadaan perlindungan daripada pertumbuhan, perkembangan dan penyembuhan. Stres pada anak-anak sangat berbahaya karena otak anak mengalami perkembangan pesat. Karena sistem kekebalan tubuh menutup bawah tekanan, di bawah stres kronis tubuh anak tidak bisa melawan infeksi bakteri dan penyakit stres yang terkait dapat berkembang.
Ketakutan Seorang anak dari pengganggu di taman bermain atau ruang makan di sekolah atau bagaimana gurunya tampaknya memilih padanya lebih besar efeknya dari ketakutan seorang dewasa terhadap tagihan membayar cicilan. Selain tekanan sosial dan akademik di sekolah, perceraian dan masalah keluarga juga merupakan sumber stres kronis atau untuk anak-anak dan korban fisik dan emosional sama berbahaya seperti itu untuk orang tua mereka.
Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengatasi Stress?
Penelitian tentang stres dan penyakit stres terkait dengan ilmu saraf dan penelitian dalam kesejahteraan subjektif dan psikologi positif telah sangat menemukan bahwa teknik yang sama yang mengurangi stres juga meningkatkan kebahagiaan, optimisme dan kesejahteraan keseluruhan yang bertindak sebagai penyangga terhadap kecemasan dan depresi.
Para peneliti telah menemukan bahan yang paling penting untuk mengurangi stres dan meningkatkan stabilitas emosional adalah humor, kasih sayang dan merawat dan membantu orang lain.
Sumber : Kompasiana.com
Leave a respond
Posting Komentar