Pengaduan listrik merupakan indikator untuk mengukur kualitas pelayanan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang bertindak sebagai operator ketenagalistrikan di Tanah Air. Pelayanan listrik ke publik dinilai masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan data tingkat pengaduan yang masih tinggi.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mencatat, Indonesia memiliki pengaduan listrik yang lebih tinggi jika dibanding Malaysia. "Pertama dari data aduan, kalau dibandingkan banyak negara persentase aduan listrik di suatu negara berarti mengacu kepada kelistrikan," ujar Ketua Pengurus harian YLKI Sudaryatmo yang ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta Jumat (28/9).
Dari data YLKI, saat ini pengaduan listrik di Indonesia mencapai 13 persen. Sedangkan Malaysia hanya mencapai 3 persen. Bahkan, Hongkong tidak bermasalah dengan kelistrikan.
"Saya punya data antara Indonesia, Malaysia dan Hongkong. Di Hongkong, tidak ada lagi pengaduan," tegasnya.
Berangkat dari data tersebut, Sudaryatmo melihat kualitas listrik di Indonesia harus ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi aduan konsumen mengenai kelistrikan.
"Dari tingkat pengaduan artinya menunjukkan sisi aduan bisa tingkat pelayanan, bisa tingkat kualitas pelayanan kelistrikan suatu negara," katanya.
Sumber : Merdeka.Com
Leave a respond
Posting Komentar